Kenapa Banyak Orang Indonesia yang Kena Diabetes?

Menurut hasil penelitian Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dari Kemenkes RI, sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun kena diabetes tipe 2. Namun, hanya 26 persen saja yang sudah terdiagnosis sementara sisanya tidak menyadari dirinya mengidap diabetes tipe 2. Berikut berbagai fakta penyebab maraknya diabetes di Indonesia.


Penyebab diabetes di Indonesia


Menurut Federasi Diabetes Internasional pada 2015, jumlah pengidap diabetes di Indonesia yang berusia 20-79 tahun diperkirakan mencapai 10 juta orang. Namun, hanya separuh dari mereka yang menyadari kondisinya. Angka ini bukanlah angka yang sedikit.

Lantas, kenapa banyak orang Indonesia yang mengalami diabetes? Beberapa hal ini mungkin bisa menjadi jawaban atas penyebab diabetes di Indonesia.

1. Makan nasi tiga kali sehari

Nasi putih adalah makanan pokok orang Indonesia. Namun sayangnya, menurut riset terbaru nasi ternyata berisiko tinggi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang makan nasi putih lebih dari lima kali dalam sepekan berisiko 17 persen lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan kelompok yang hanya makan nasi sebulan sekali.

Penelitian tersebut turut melaporkan bahwa risiko ini akan meningkat 10 persen pada orang yang setiap hari makan nasi putih dalam porsi besar. Keterkaitan ini ditemukan terutama pada orang-orang Asia yang bisa mengonsumsi nasi hingga 3-4 porsi sehari.

Penelitian ini sebenarnya belum dapat membuktikan apa penyebabnya, tapi nasi adalah bentuk karbohidrat sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh. Skor indeks glikemik nasi putih juga cukup tinggi, yaitu sekitar 86, dibandingkan makanan pokok lainnya seperti beras merah (55).

Dua faktor ini dapat membuat sebuah makanan meningkatkan gula darah dengan cepat.

2. Hobi ngeteh dan ngopi

Bukan teh atau kopi yang menjadi penyebab diabetes, namun berapa banyak gula pasir yang Anda masukkan ke dalam cangkirnyalah yang meningkatkan risiko Anda. Apalagi jika Anda hobi ngeteh dan ngopi di sepanjang hari.

Penambahan gula pun tidak terbatas hanya pada minuman santai sore, tapi hampir pada seluruh makanan yang biasa Anda temui. Lihat saja aneka makanan dan minuman ringan, dari yang dijajakan di pinggir jalan sampai yang ada di mall-mall besar. Hampir semua makanan dan minuman tersebut ditambahkan gula untuk membuat rasanya menjadi nikmat.

Gula adalah jenis karbohidrat sederhana yang dapat cepat menaikkan gula darah.  Baik itu gula pasir, gula batu, gula sirup, ataupun jenis gula buatan lainnya. Konsumsi gula secara berlebihan tetap saja berisiko menuntun seseorang menuju kelebihan berat badan atau obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2.

Baca Juga : Diabetes Kering atau Diabetes Basah? Ternyata Itu tidak pernah ada

3. Malas gerak

Orang  Indonesia paling malas berjalan kaki. Setidaknya itulah temuan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia. Para peneliti dari Universitas Stanford ini menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan Argus, aplikasi pemantau aktivitas, pada telepon seluler mereka.

Hasilnya, warga Hong Kong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki. Rata-rata publik Hong Kong berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari. Adapun penduduk paling malas berjalan kaki di dunia adalah orang Indonesia yang berada pada posisi terbawah dengan rekor hanya 3.513 langkah per hari.

Walau memang nyaman melakukan aktivitas sambil duduk, tetapi sebenarnya ada ancaman tersembunyi bagi kesehatan. Bila Anda kebanyakan duduk maka penggunaan otot-otot besar di tubuh akan menurun. Akibatnya, kebutuhan tubuh akan gula dan lemak menurun karena tubuh mengira Anda tidak perlu energi.

Padahal meski Anda tak banyak memakai otot, asupan kalori umumnya tidak akan berkurang. Hal ini bisa berakibat pada penumpukan lemak, peningkatan kadar gula darah, dan juga kolesterol. Lama kelamaan akan terjadi gangguan toleransi gula darah sehingga memicu penyakit diabetes. Sementara itu, kadar kolesterol tinggi berisiko memicu penyakit jantung dan stroke.

Jadi, tidak mengherankan, kan, jika gaya hidup seperti ini bisa menjadi penyebab diabetes di Indonesia?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel