PENGERTIAN MRT, LRT, DAN KRL
Sabtu, 06 April 2019
PENJELASAN MRT, LRT dan KRL
Mass Rapid Transit (MRT)
MRT saat ini tengah dikembangkan di tengah-tengah kota Jakarta. Pemerintah Kota DKI mentargetkan pembangunan MRT ini akan selesai pada 2018.
Tidak jauh beda dengan LRT, MRT juga merupakan kategori kereta yang dioperasikan secara otomatis tanpa harus dikendalikan oleh masinis. hanya menekan tombol dari pusat kendali, kereta akan berjalan dengan sendirinya sampai ketujuan.
Mengingat dimensi gerbong kereta lebih
besar ketimbang LRT. Lebar gerbong MRT sekitar 3,2-3,5 meter. Tidak
hanya itu, dalam hal kecepatan, MRT mampu melaju hingga 100 km/jam.
Sementara kekurangannya, MRT memiliki radius putar lebih lebar dibanding LRT yang hanya sekitar 20-30 meter. Karena itulah mengapa LRT lebih fleksibel dibandingkan dengan MRT.
Sementara kekurangannya, MRT memiliki radius putar lebih lebar dibanding LRT yang hanya sekitar 20-30 meter. Karena itulah mengapa LRT lebih fleksibel dibandingkan dengan MRT.
Light Rail Transit (LRT)
LRT yang tergolong dalam kereta ringan tersebut merupakan alat transportasi masal yang biasa dioperasikan di kasawan perkotaan. Dalam pengoperasiannya LRT ini dapat ditempatkan diantara lalu lintas lainnya mengingat tidak memiliki kecepatan tinggi, hanya sekitar 30-40 kilometer per jam
Kereta yang banyak digunakan di kota-kota besar di Eropa dan Amerika Serikat ini masing-masing gerbong memiliki mesin penggerak sehingga tidak terpusat dalam satu gerbong.
Dalam hal pengoperasiannya, kereta yang memiliki lebar 2,7 hingga 2,8 meter ini dapat dikendalikan dengan sistem otomatis tanpa harus menggunakan masinis layaknya KRL.
Mengingat dimensinya yang kecil, LRT memiliki keunggulan dimana memiliki radius putar hanya 20-30 meter. Berbeda dengan MRT dan KRL yang diatas itu. Untuk itulah salah satu alasan pemerintah memilih LRT ketimbang monorail adalah dengan radisu lingkar itu sangat cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki gedung-gedung tinggi.
LRT yang tergolong dalam kereta ringan tersebut merupakan alat transportasi masal yang biasa dioperasikan di kasawan perkotaan. Dalam pengoperasiannya LRT ini dapat ditempatkan diantara lalu lintas lainnya mengingat tidak memiliki kecepatan tinggi, hanya sekitar 30-40 kilometer per jam
Kereta yang banyak digunakan di kota-kota besar di Eropa dan Amerika Serikat ini masing-masing gerbong memiliki mesin penggerak sehingga tidak terpusat dalam satu gerbong.
Dalam hal pengoperasiannya, kereta yang memiliki lebar 2,7 hingga 2,8 meter ini dapat dikendalikan dengan sistem otomatis tanpa harus menggunakan masinis layaknya KRL.
Mengingat dimensinya yang kecil, LRT memiliki keunggulan dimana memiliki radius putar hanya 20-30 meter. Berbeda dengan MRT dan KRL yang diatas itu. Untuk itulah salah satu alasan pemerintah memilih LRT ketimbang monorail adalah dengan radisu lingkar itu sangat cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki gedung-gedung tinggi.
Kerta Rel Listrik (KRL)
KRL merupakan jenis moda transportasi kereta yang dalam pengoperasiannya digerakkan menggunakan tenaga listrik. KRL ini sudah ada di jakarta sejak tahun 1976.
Dengan lebar gerbong yang lebih besar dibanding LRT dan MRT, KRL dapat mengangkut penumpang yang lebih banyak dibandingkan jenis lainnya tersebut. Hanya saja KRL memiliki radius putar yang sangat lebar layaknya kereta api.
Untuk menjalankannya, KRL masing menggunakan tenaga masinis mengingat dalam hal teknologi masih menggunakan sistem propulsi motor listrik. Dari segi kecepatan, tidak jauh dengan MRT, KRL dapat melaju dengan kecepatan 100 km/jam.
banyaknya moda transportasi di Ibu Kota Negara ini menjadi bagian dari solusi pemerintah dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Dengan adanya banyak pilihan moda tersebut, masyarakat akan lebih dimanjakan jika ingin bepergian di jakarta dan sekitarnya. Lalu anda akan lebih memilih menggunakan LRT, MRT atau KRL?
KRL merupakan jenis moda transportasi kereta yang dalam pengoperasiannya digerakkan menggunakan tenaga listrik. KRL ini sudah ada di jakarta sejak tahun 1976.
Dengan lebar gerbong yang lebih besar dibanding LRT dan MRT, KRL dapat mengangkut penumpang yang lebih banyak dibandingkan jenis lainnya tersebut. Hanya saja KRL memiliki radius putar yang sangat lebar layaknya kereta api.
Untuk menjalankannya, KRL masing menggunakan tenaga masinis mengingat dalam hal teknologi masih menggunakan sistem propulsi motor listrik. Dari segi kecepatan, tidak jauh dengan MRT, KRL dapat melaju dengan kecepatan 100 km/jam.
banyaknya moda transportasi di Ibu Kota Negara ini menjadi bagian dari solusi pemerintah dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Dengan adanya banyak pilihan moda tersebut, masyarakat akan lebih dimanjakan jika ingin bepergian di jakarta dan sekitarnya. Lalu anda akan lebih memilih menggunakan LRT, MRT atau KRL?