8 Sinyal Tubuh Ketika Anda Mengonsumsi Gula Berlebih



 
Apa yang terjadi ketika anda mengkonsumsi gula secara berlebih ?


Mengonsumsi gula terlalu banyak tidaklah baik. Saat tubuh kelebihan gula ada beberapa gejala yang muncul, seperti hipertensi, makanan terasa kurang manis, hingga tubuh lesu.

Sugar is evil. Itu benar adanya. Utamanya mengonsumsi gula atau pemanis tambahan yang banyak ditemukan di makanan ultraproses bisa berdampak negatif bagi tubuh. Berbeda dengan gula alami yang ada di buah dan sayuran, jenis gula ini sengaja ditambahkan pada makanan agar rasanya semakin manis.

Sayangnya, jenis makanan dengan tambahan gula ini semuanya tampak menggiurkan. Mulai dari permen, cookies, kue, brownies, hingga minuman-minuman dengan berbagai rasa.


Dampak terlalu banyak mengonsumsi gula


Label komposisi makanan atau minuman di pasaran yang mengandung gula tambahan terkadang tersembunyi dengan nama lain. Bahkan setidaknya ada 61 nama lain gula menurut University of California di San Francisco.Jadi, sebaiknya berhati-hati apabila akan mengonsumsi makanan dan minuman yang ultra-proses karena bisa berbahaya. Beberapa sinyal tubuh ketika berada dalam kondisi ini adalah:

1. Mudah lapar
Makan, sudah. Minum pun sudah banyak. Tapi, rasa lapar datang lagi dan lagi seakan-akan belum makan berjam-jam. Ini bisa berarti tubuh sudah mendapat terlalu banyak kelebihan kalori lewat pemanis tambahan.Ketika bertemu lidah, makanan dan minuman manis memang terasa menyenangkan. Namun, jenis gula semacam ini tidak mengisi perut secara efektif.Terlebih camilan kurang sehat di pasaran tidak mengandung cukup protein, serat, dan lemak sehat. Untuk mengimbanginya, tubuh membakar gula dengan cepat sehingga langsung timbul rasa lapar seketika.Bagaikan benang kusut, ini akan membuat seseorang makan atau minum lebih banyak lagi. Kalorinya? Jangan ditanya. Metabolisme tubuh dalam mengendalikan gula darah pun jadi berantakan.

2. Mudah tersinggung
Tidak sedang menjelang PMS tapi mood berantakan dan mudah tersinggung? Bisa jadi itu tanda terlalu banyak makan permen atau camilan manis lainnya. Belum lama ini, ada studi di jurnal Medical Hypotheses yang menemukan bahwa mengonsumsi gula terlalu banyak memicu peradangan, mood buruk, bahkan berisiko menimbulkan gejala depresi.Ini masuk akal. Ketika mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori, dengan cepat kadar gula tubuh turut melejit. Kemudian saat tubuh sekuat tenaga berupaya memprosesnya, level energi justru turun signifikan sehingga terasa lesu dan mudah tersinggung.

3. Tubuh lesu
Terlalu banyak gula dalam tubuh bisa membuat seseorang merasa lesu sekaligus lelah. Jelas, karena gula adalah sumber energi yang terserap dengan begitu cepat bahkan jika mengonsumsi sebanyak apapun. Dalam beberapa menit kemudian, tubuh akan terasa lesu dan ingin mengonsumsi camilan semacam itu lagi.Ketika kadar gula tubuh dan insulin naik turun secara signifikan, level energi bisa ikut drop. Ini akan berpengaruh pada energi secara keseluruhan.

4. Merasa makanan kurang manis
Apabila makanan atau minuman yang sudah manis mulai terasa hambar di lidah Anda, bisa jadi itu juga sinyal berbahaya. Ini terjadi karena otak sudah terlatih mengenali makanan dan minuman yang sangat manis. Akibatnya, menjadi lebih sulit memuaskan otak dan indra perasa.Ekspektasi makanan terlalu manis membuat makanan atau minuman di depan mata terasa hambar. Padahal, bagi orang lain mungkin itu sudah terasa manis.

5. Tekanan darah tinggi
Sinyal lain ketika mengonsumsi terlalu banyak gula adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Menurut American Journal of Cardiology, mengonsumsi minuman dengan pemanis tambahan sangat berkaitan dengan tekanan darah tinggi serta risiko terjadinya hipertensi.Logikanya adalah, glukosa tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah. Akibatnya, kolesterol lebih mudah mengendap di pembuluh darah hingga menyebabkan penyumbatan. Di sinilah asal mula naiknya tekanan darah.

6. Muncul jerawat dan keriput
Apabila ada jerawat yang tak kunjung sembuh, bisa jadi ada pengaruh dari konsumsi gula berlebihan. Resistansi insulin kemudian dapat memicu munculnya jerawat.Tidak berhenti sampai di situ, keriput juga merupakan tanda-tanda lain mengonsumsi gula berlebihan. Kelebihan gula ini memicu terjadinya penuaan pada kulit.

7. Nyeri sendi
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis seperti minuman bersoda meningkatkan risiko rheumatoid arthritis pada perempuan. Tak hanya itu, bisa terjadi peradangan sistemik yang menimbulkan radang sendi. Namun, bukan berarti mengurangi asupan gula bisa menyelesaikan radang sendi seketika karena banyak faktor lain yang berperan.

8. Masalah tidur
Ketika pola tidur berantakan, coba perhatikan apa saja yang dikonsumsi. Semakin tinggi asupan gula dapat berdampak pada kualitas tidur. Kadar glikemiks dalam tubuh turut berperan dalam tahapan tidur hingga suasana kamar. Konsumsi gula secara kronis dapat mengganggu siklus ini.


Sebenarnya mudah saja membedakan apakah sinyal tertentu dari tubuh merupakan dampak dari mengonsumsi terlalu banyak gula atau bukan. Perhatikan polanya. Apabila tanda-tanda di atas muncul setelah mengonsumsi makanan dengan pemanis tambahan, maka jelas siapa dalangnya.Bukan hanya dampak secara fisik, ada kemungkinan terjadi brain fog yang mengganggu fokus, daya ingat, hingga kemampuan mengambil keputusan.Oleh sebab itu, tak ada salahnya mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Mengingat ada banyak sekali risiko yang mungkin terjadi termasuk berbagai penyakit berbahaya, rasanya akan lebih menguntungkan apabila Anda mengurangi gula ketimbang harus terkena penyakit.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel