Beragam Pilihan Obat Flu, dari Resep Dokter Hingga Bahan Alami yang Ada di Dapur

Kebanyakan orang menganggap sepele gejala flu yang mereka alami karena berpikir akan sembuh sendiri. Padahal, tidak begitu. Tanpa pengobatan yang tepat, flu bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara mengatasi flu, termasuk pilihan obat flu tanpa atau dengan resep dokter supaya Anda terhindar dari komplikasi penyakit ini.

Obat flu tanpa resep dokter

 


Berikut ini pilihan obat flu yang bisa Anda beli di toko obat, apotek, atau supermaket terdekat tanpa resep dokter:

1. Obat pereda nyeri


Demam, nyeri sendi, dan sakit kepala merupakan beberapa gejala awal dari penyakit flu. Cara terbaik untuk mengobatinya adalah dengan minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen, paracetamol, atau naproxen. Ketiga jenis obat pereda nyeri ini umumnya dijual bebas tanpa resep dokter.

Sebelum minum obat pereda nyeri, pastikan selalu baca dengan teliti takaran dosis dan aturan pakai yang tertera dalam kemasan. Pastikan bahwa obat itu aman untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan masalah baru. Sebab meski dijual bebas, berbagai obat pereda nyeri ini menyimpan potensi efek samping dari mulai yang ringan hingga berat.

Bagi Anda yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, atau diabetes, konsumsi obat pereda nyeri dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Maka jika Anda memiliki riwayat kondisi medis tertentu, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum minum obat apa pun.

2. Obat antihistamin
 

 

Minum obat antihistamin juga termasuk cara lain untuk mengatasi flu. Obat flu ini dapat digunakan untuk meringankan gejala flu seperti mata berair, hidung dan tenggorokan gatal, serta bersin-bersin.

Salah satu jenis obat antihistamin yang banyak dijual di pasaran adalah diphendramine. Namun perlu diketahui, obat flu yang mengandung diphendramine bisa bikin Anda mengantuk.

Maka jika Anda ingin minum obat ini, jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan benda tajam dan mesin. Apabila terpaksa, pakai obat antihistamin lain yang tidak menyebabkan kantuk seperti fexofenadine, loratadine, dan cetirizine.

Selain itu, sejumlah obat antihistamin juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat kejang. Penggunaan obat antihistamin, khususnya Benadryl, dalam jangka panjang dikaitkan dengan risiko demensia. Jika khawatir tentang efek samping tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya.

3. Dekongestan
 

Hidung tersumbat karena flu memang dapat membuat Anda sulit bernapas. Kebanyakan orang mengira bahwa hidung tersumbat disebabkan karena penggumpalan lendir di saluran hidung.

Faktanya, sensasi sumbatan itu disebabkan oleh pembuluh darah di sinus yang meradang hingga menyebabkan pembengkakan di saluran hidung. Itu kenapa saat flu Anda merasa sulit bernapas lega.

Minum obat dekongestan adalah salah satu cara mengatasi flu dan hidung tersumbat karena peradangan tersebut. Obat flu ini membantu mengecilkan saluran hidung yang bengkak serta mengurangi produksi lendir. Dengan mengonsumsi obat ini, maka gejala hidung tersumbat yang Anda alami bisa teratasi.

Obat dekongestan tersedia dalam bentuk tablet, pil, sirup, serta semprot hidung. Efek samping ringan dari obat dekongestan adalah mengantuk, pusing, mulut dan tenggorokan kering, sakit perut, sembelit, dan kesulitan untuk tidur. Efek samping dekongestan lain yang khususnya perlu diperhatikan oleh pengidap hipertensi adalah jantung berdebar dan peningkatan tekanan darah. Maka, hati-hati aaat ingin minum obat flu ini.

Sebelum minum dekongestan, pastikan Anda teliti membaca petunjuk pemakaian yang terdapat pada kemasan. Minum obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan mengurangi atau menggandakan dosis obat sembarangan.

4. Ekspektoran

Penggumpalan lendir di hidung dan tenggorokan akibat flu lama-lama dapat tenggorokan gatal dan batuk terus-terusan. Nah, obat flu ekspektoran berfungsi untuk meringankan batuk berdahak yang sering menjadi gejala flu.

Ekspektoran mengandung bahan aktif guaifenesin yang bertugas untuk meningkatkan jumlah air dalam tubuh dan mengencerkan lendir. Akibatnya, dahak akan mencair sehingga Anda jadi lebih mudah untuk mengeluarkannya.

Sama seperti obat lainnya, obat dekongestan juga memiliki berbagai efek samping yang tak bisa disepelekan, seperti pusing, sakit perut, muncul ruam kemerahan di kulit, dan alergi.


Obat flu yang pakai resep dokter

 
 

Pada kasus tertentu, obat nonresep mungkin bukan pilihan cara terbaik untuk mengatasi flu berat. Anda membutuhkan obat antivirus untuk melawan virus penyebab flu di dalam tubuh Anda.

Sayangnya, obat antivirus tidak dijual bebas di warung maupun apotek. Anda hanya bisa mendapatkan obat antivirus jika dokter meresepkannya. Biasanya dokter meresepkan antivirus apabila kondisi Anda tak juga membaik meski sudah minum obat flu yang dibeli di apotek, atau ketika virus sudah menimbulkan komplikasi serius.

Obat antivirus yang diresepkan dokter bisa berupa pil, sirup, obat hirup, atau cairan infus. Berikut ini beberapa pilihan antivirus yang sering diresepkan dokter sebagai obat flu:

  • Oseltamivir
  • Zanamivir
  • Peramivir
  • Amantadine
  • Rimantadine

Kelima obat di atas paling efektif menyembuhkan flu jika diminum dalam 48 jam setelah gejala flu muncul. Aturan, dosis, serta, jangka waktu minum obat flu golongan antivirus pada setiap orang tidak sama. Obat yang akan diresepkan dokter disesuikan dengan usia serta kondisi kesehatan pasien.

Penting untuk dipahami bahwa obat antivirus berbeda dengan obat antibiotik. Antivirus digunakan untuk mengobati infeksi virus, sementara antibiotik digunakan untuk infeksi bakteri. Jadi, obat antibiotik tidak akan bekerja melawan infeksi virus, seperti pilek dan flu.

Penggunaan antibiotik dan antivirus secara sembarangan atau yang tidak perlu dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.

Obat flu dengan bahan alami


Meski ada banyak pilihan obat flu yang dijual bebas di pasaran, beberapa orang lebih suka menggunakan bahan-bahan alami karena dinilai lebih aman dan minim efek samping.

Menurut National Institutes of Health di Amerika Serikat, bahan-bahan alami ini tidak secara langsung spesifik menyembuhkan flu. Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah kuat yang membuktikan bahan alami mampu melawan virus flu.

Namun, para ahli percaya bahwa zat-zat aktif yang terkandung dalam tanaman herbal tertentu hanya sebatas membantu meringankan gejala flu, seperti melegakan hidung dan tenggorokan.

Berikut beragam cara mengatasi flu menggunakan bahan alami.

1. Jahe
 
 

Manfaat jahe untuk kesehatan memang sudah tak perlu diragukan lagi. Penelitian menemukan bahwa jahe dapat membantu meredakan mual dan batuk yang sering menjadi gejala penyerta flu.

Ini karena jahe mengandung senyawa antiradang yang dapat melemaskan jaringan di saluran udara, sehingga intensitas batuk Anda jadi lebih berkurang.

Anda bisa mengolah jahe menjadi minuman hangat untuk melegakan tenggorokan. Caranya, kupas bersih 1 ruas jahe ukuran sedang dan setelah itu geprek sampai pipih. Rebus jahe hingga airnya mendidih. Tuang ke cangkir dan tunggu agak hangat sebelum diminum

Anda juga bisa menambahkan perasan lemon atau sesendok teh madu untuk menambah rasa.

2. Madu
 
 

Minum secangkir teh hangat yang diberi madu dan lemon dapat membantu meredakan sakit tenggorokan akibat flu.

Penelitian juga menemukan bahwa madu efektif untuk meredakan bantuk. Bahkan, khasiatnya mirip dengan obat batuk yang mengandung dextromethorphan dan diphenhydramine.

Namun, Anda sebaiknya tidak menggunakan madu untuk obat flu anak di bawah usia 1 tahun. Pasalnya, madu mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan penyakit jika bayi menelannya.

3. Garam
 

Berkumur dengan air garam dapat membantu meredakan tenggorokan gatal dan hidung tersumbat. Hal ini karena garam dapat membantu mengurangi dan mengencerkan lendir. Alhasil, Anda bisa bernapas dengan mudah.

Anda bisa mencampurkan setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat. Lalu, kumur-kumur ke kanan, ke kiri, dan sambil mendongak ke atas lalu buang airnya. Lakukan cara ini beberapa kali atau sampai kondisi Anda mulai membaik.
Beragam cara mengatasi flu lainnya

Selain menggunakan obat-obatan maupun bahan alami, ada juga beragam cara mengatasi flu lainnya yang bisa Anda coba di rumah.

Jika dilakukan dengan tepat, berbagai cara mengatasi flu di bawah ini dapat membantu meringankan gejala sekaligus membuat Anda lebih cepat sembuh.

1. Istirahat yang cukup
 

Banyak orang sering menyepelekan flu sebagai penyakit ringan sehingga cuek saja melanjutkan aktivitas hariannya. Padahal selain memperluas jangkauan penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar, tetap bekerja saat flu juga memperlambat proses penyembuhan Anda sendiri.

Oleh sebab itu ketika sakit flu, ada baiknya Anda beristirahat di rumah dulu selama beberapa hari atau sampai kondisi Anda agak membaik. CDC menganjurkan orang yang sakit flu untuk istirahat di rumah setidaknya 24 jam setelah demam turun. Jika Anda memerlukan perawatan medis, Anda mungkin membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama.

Manfaatkan waktu istirahat ini dengan banyak tidur.Tidur membantu meregenerasi sel tubuh yang rusak dan memperkuat daya tahan tubuh. Jika mulai merasa bosan, Anda bisa menghabiskan waktu dengan membaca buku kesukaan, mendengarkan musik, bermain game, atau menonton film.

Hindari melakukan aktivitas fisik berat dan interaksi dengan orang lain ketika sedang sakit flu. Jika Anda terpaksa harus keluar rumah atau beinteraksi dengan orang lain, gunakan masker supaya Anda tidak menularkan virus kepada orang lain.

2. Banyak minum air putih
 
 


Agar kondisi Anda cepat pulih, dokter biasanya akan menganjurkan untuk lebih banyak minum air putih. Ternyata anjuran ini bukan tanpa alasan. Banyak minum air putih bisa jadi salah satu cara mengatasi flu alami, lho!

Ketika sedang sakit flu dan demam, tubuh Anda rentan kekurangan cairan. Akibatnya, kemampuan imun tubuh untuk melawan kuman penyakit jadi kurang optimal. Di sisi lain, gejala penyerta flu seperti demam, pilek, atau diare akan membuat jumlah cairan di dalam tubuh semakin berkurang. Akibatnya Anda lebih rentan mengalami dehidrasi, yang akan semakin memperburuk kondisi Anda.

Minum cukup air putih sepanjang hari membantu menghindari dehidrasi, mengencerkan lendir yang menyumbat hidung dan tenggorokan, hingga meringankan gejala penyerta flu lainnya. Jadi, penting bagi Anda untuk mencukupi kebutuhan cairan ketika sedang sakit flu.

Tak ada acuan pasti berapa banyak air putih yang harus Anda minum. Pasalnya, asupan cairan setiap orang mungkin berbeda-beda. Pada prinsipnya, minumlah setiap kali Anda merasa haus.

3. Berendam air hangat
 
 

Berendam air hangat bisa menjadi cara mengatasi flu yang murah meriah, serba rileks, dan lumayan efektif untuk melegakan hidung.

Jangan heran. Ketika flu, rongga hidung Anda biasanya akan dipenuhi oleh lendir yang membuat Anda sulit bernapas lega. Nah, uap panas yang Anda hirup selama berendan dapat membantu mengencerkan sekaligus mengeluarkan lendir yang menyumbat hidung Anda. Anda pun bisa bernapas lebih lega.

Anda juga bisa menampung air panas dalam sebuah baskom besar. Kemudian, letakkan kepala Anda di atas baskom untuk menghirup uapnya. Tutupi kepala Anda dengan handuk kecil untuk menjaga airnya tidak cepat dingin dan uapnya tidak menyebar ke mana-mana.

Pejamkan mata Anda dan ambil napas dalam-dalam kurang lebih detik. Ulangi cara ini hingga pernapasan Anda mulai terasa lega. Anda juga bisa menambahkan beberapa tetes minyak esensial seperti peppermint atau eucalyptus.

4. Makan sup hangat
 

Makan sup ayam hangat juga bisa jadi cara mengatasi flu yang ampuh.

Sejumlah studi melaporkan bahwa makan sup ayam hangat ketika sedang pilek atau flu membantu melegakan hidung dengan cara mencairkan lendir yang menyumbat saluran napas. Menghirup kuah sup juga diketahui membantu mengurangi bengkak pada saluran pernapasan atas akibat serangan virus flu.

Selain sup, minuman hangat seperti teh juga bisa membantu meredakan gejala flu yang Anda alami. Menurut para peneliti dari Cardiff University, minum teh hangat dapat membantu melegakan tenggorokan sakit dan saluran pernapasan yang tersumbat karena gejala flu.

Banyak mengonsumsi makanan atau minuman hangat di sisi lain juga membantu menjaga asupan cairan dalam tubuh supaya Anda terhindar dari dehidrasi.

5. Pakai humidifier
 
 

Beraktivitas di ruangan ber-AC memang bikin adem. Namun, hati-hati. Ketika sedang flu, menghabiskan waktu di ruangan ber-AC justru bisa menyebabkan penyakit Anda memburuk.

Sebab, terpaan angin AC justru membuat udara di dalam ruangan jadi kering. Akibatnya, kuman penyebab flu lebih mudah berkembang biak. Selain itu, udara kering juga akan membuat kondisi Anda semakin memburuk karena menyebabkan mulut kering dan gatal pada hidung serta tenggorokan.

Kabar baiknya, humidifier bisa membantu meningkatkan kelembapan udara di ruangan Anda. Humdifier dapat membantu melegakan saluran pernapasan atas, mengurangi sensasi gatal di hidung dan tenggorokan, serta menghindari dari mulut kering.

Namun, menggunakan humidifier tak boleh asal. Pemakaian humidifier yang berlebihan dapat membuat udara di ruangan terlalu lembap. Jika udara terlalu lembap, maka jamur dan bakteri sangat mudah berkembang biak.

Pastikan juga bahwa alat pelembap udara yang Anda miliki selalu dibersihkan secara teratur supaya tidak memicu pertumbuhan jamur. Jika Anda malas memberishkannya, maka bersiaplah dengan risiko terkena infeksi saluran pernapasan akibat pertumbuhan bakteri dan jamur.

6. Tidur dengan bantal tambahan
 
 

Hidung tersumbat memang membuat tidur Anda jadi tidak nyaman. Namun, Anda tak perlu khawatir jadi kurang tidur saat sedang flu. Siasati dengan menyelipkan bantal ekstra di bawah kepala Anda agar posisi kepala Anda lebih tinggi dari badan.

Posisi kepala yang lebih tinggi dari jantung akan meringankan tekanan pada sinus Anda. Hal ini juga membuat Anda tidak perlu terbangun di tengah malam karena kesulitan bernapas.

Namun, jangan gunakan bantal yang terlalu tebal dan keras untuk mengganjal kepala ya! Takut-takut cara mengatasi flu ini malah membuat leher pegal karena salah bantal. Bangun pagi pun jadi tidak semangat. Ingat, yang lebih penting adalah mengutamakan kenyamanan Anda selama tidur.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel