Apa Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia
Sabtu, 28 Maret 2020
Apa Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia
Walau sama-sama menimbulkan batuk berdahak dan sesak napas, bronkitis dan pneumonia merupakan 2 kondisi berbeda. Perbedaan bronkitis dan pneumonia tidak hanya terletak pada lokasi peradangan, tapi juga pada penyebab, tingkat keparahan gejala, dan pengobatannya.
Peradangan saluran napas dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Namun, bronkitis hampir selalu disebabkan oleh virus, terutama virus penyebab selesma (common cold) dan virus influenza, sedangkan sebagian besar kasus pneumonia terjadi karena infeksi bakteri.
Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia Berdasarkan Letak Peradangannya
Saluran napas manusia dimulai dari hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, hingga paru-paru. Bronkus berbentuk seperti pipa dan bercabang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil di dalam paru. Cabang bronkus yang berukuran kecil akan berhubungan dengan alveolus. Alveolus adalah jaringan dalam paru yang berbentuk seperti kantung dan berisi udara. Dalam alveolus, terjadi pertukaran oksigen dari udara ke aliran darah.
Pada kasus bronkitis, peradangan terjadi di bronkus dan menyebabkan dinding bronkus menghasilkan banyak cairan. Akibatnya, penderita bronkitis jadi sulit bernapas, sesak, dan batuk.
Sedangkan pada pneumonia, peradangan terjadi di alveolus, sehingga kantung alveolus yang seharusnya terisi udara justru terisi cairan atau nanah. Hal ini menyebabkan oksigen sulit masuk ke aliran darah, serta membuat penderita pneumonia mengalami sesak napas dan batuk.
Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia dalam Hal Gejala
Bronkitis cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan daripada pneumonia. Beberapa gejala yang menandai bronkitis adalah:
Peradangan saluran napas dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Namun, bronkitis hampir selalu disebabkan oleh virus, terutama virus penyebab selesma (common cold) dan virus influenza, sedangkan sebagian besar kasus pneumonia terjadi karena infeksi bakteri.
Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia Berdasarkan Letak Peradangannya
Saluran napas manusia dimulai dari hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, hingga paru-paru. Bronkus berbentuk seperti pipa dan bercabang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil di dalam paru. Cabang bronkus yang berukuran kecil akan berhubungan dengan alveolus. Alveolus adalah jaringan dalam paru yang berbentuk seperti kantung dan berisi udara. Dalam alveolus, terjadi pertukaran oksigen dari udara ke aliran darah.
Pada kasus bronkitis, peradangan terjadi di bronkus dan menyebabkan dinding bronkus menghasilkan banyak cairan. Akibatnya, penderita bronkitis jadi sulit bernapas, sesak, dan batuk.
Sedangkan pada pneumonia, peradangan terjadi di alveolus, sehingga kantung alveolus yang seharusnya terisi udara justru terisi cairan atau nanah. Hal ini menyebabkan oksigen sulit masuk ke aliran darah, serta membuat penderita pneumonia mengalami sesak napas dan batuk.
Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia dalam Hal Gejala
Bronkitis cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan daripada pneumonia. Beberapa gejala yang menandai bronkitis adalah:
- Batuk berdahak dengan warna dahak jernih, kekuningan, atau kehijauan
- Demam ringan
- Sesak napas atau rasa penuh di dada
- Hidung tersumbat dan berair
- Sakit tenggorokan
- Lemas, letih, lesu
- Sakit kepala
Sementara itu, pneumonia sering menimbulkan gejala yang lebih serius. Hal ini karena terisinya alveolus oleh cairan atau nanah dapat mempersulit pertukaran oksigen dari udara ke darah. Akibatnya, jaringan dan organ-organ tubuh akan kekurangan oksigen. Bila didiamkan, kondisi tersebut bisa menyebabkan kematian.
Beberapa contoh gejala pneumonia adalah:
- Batuk berdahak dengan warna dahak kekuningan, kehijauan, atau disertai darah
- Demam tinggi (400C atau lebih) disertai menggigil
- Sesak napas atau frekuensi napas menjadi sangat cepat
- Keluar keringat dingin
- Dada terasa sakit, terutama saat menarik napas dalam atau batuk
- Mual dan muntah
- Terjadi kebingungan, terutama pada pasien yang berusia tua
Bronkitis umumnya bersifat akut, yaitu muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Kondisi ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu.
Sedangkan pneumonia biasanya berlangsung lebih lama. Seseorang patut mencurigai bronkitis yang dialaminya telah berkembang menjadi pneumonia bila ia batuk lebih dari 3 minggu.
Perbedaan Bronkitis dan Pneumonia dari Segi Pengobatan
Pengobatan bronkitis dan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab infeksinya. Bronkitis dan penumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri akan diobati dengan antibiotik, sedangkan yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya hanya membutuhkan penanganan dengan obat penurun demam, konsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, dan banyak istirahat.
Karena sebagian besar kasus bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, penanganannya sering kali tidak membutuhkan antibiotik. Hal ini berbeda dengan pneumonia yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi bakteri dan membutuhkan antibiotik.
Itulah perbedaan bronkitis dan pneumonia. Keduanya sama-sama menimbulkan gejala batuk berdahak dan sesak napas. Namun, gejala pneumonia umumnya lebih berat dan disertai dengan demam tinggi, menggigil, keringat dingin, dan nyeri dada.
Beberapa kasus bronkitis juga dapat berkembang menjadi pneumonia, sehingga seseorang bisa saja mengalami bronkitis dan pneumonia secara bersamaan.
Bila Anda mengalami batuk berdahak yang disertai dengan demam tinggi, sesak napas, dan nyeri dada, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Jika dokter mengatakan bahwa Anda mengalami bronkitis atau pneumonia, selama menjalani pengobatan dari dokter, beristirahatlah yang cukup, minum air putih yang banyak, dan bila memungkinkan, gunakan humidifier (pelembap udara).