Panduan Merawat Organ Intim Bayi Laki-laki dan Perempuan

 
Kulit di sekitar organ intim bayi sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan mengalami iritasi. Itulah sebabnya, membersihkan dan merawat organ intim bayi tidak boleh sembarangan.

Kunci merawat organ intim bayi adalah membersihkannya sesegera mungkin setiap kali ia buang air kecil atau buang air besar. Tujuannya adalah agar urine dan tinja tidak mengiritasi kulit dan menyebabkan ruam popok atau infeksi.


Secara umum, membersihkan dan merawat organ intim bayi dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Menggunakan air saja atau air dan sabun khusus bayi yang mengandung pelembab. Pastikan sabun bayi tersebut tidak mengandung pewangi dan alkohol. Begitu juga halnya jika menggunakan tisu basah.
  • Setelah membersihkannya, jangan lupa untuk mengeringkan organ intim bayi dengan handuk atau kain lembut yang bersih.
  • Mengoleskan krim untuk mencegah ruam popok.
  • Sesekali tidak mengenakan popok pada bayi selama seharian ketika sedang berada di rumah.

Namun karena organ intim kedua jenis kelamin tidak sama, ada perbedaan antara cara membersihkan dan merawat organ intim bayi laki-laki dengan bayi perempuan.
Merawat Organ Intim Bayi Laki-Laki

Cara membersihkan dan merawat organ intim bayi laki-laki yang sudah disunat berbeda dengan yang tidak disunat. Berikut adalah penjelasannya:
 
Penis bayi yang belum disunat

Saat memandikan atau menggantikan popok, seka penis dan kantong zakar (skrotum) bayi secara perlahan untuk membersihkan kotoran yang menempel. Gunakan kain atau kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air saja, atau dengan air yang dicampur sabun khusus bayi.

Kulup penis bayi yang belum disunat secara alami menempel pada kepala penis, dan baru akan terpisah saat bayi berusia 2-3 tahun. Anda tidak perlu menarik kulit kulup saat menyeka atau membersihkan penisnya, agar penis tidak terluka akibat robeknya kulit kulup.
Penis bayi yang sudah disunat

Jika bayi sudah disunat sejak lahir, itu berarti kulit kulup sudah diangkat dan dibersihkan. Apabila penis bayi terlihat merah, bengkak, dan keluar sedikit lendir berwana kekuningan setelah disunat, Anda tidak perlu khawatir. Ini adalah kondisi yang normal dan merupakan tanda proses pemulihan luka.

Untuk membersihkannya, cukup basuh penis dengan air secara perlahan, terutama beberapa hari setelah sunat. Anda tidak perlu terburu-buru memakaikan popok setelah membersihkan penisnya. Biarkan area organ intimnya mendapatkan udara untuk mempercepat proses penyembuhan.

Anda juga bisa mengoleskan petroleum jelly di penisnya untuk mencegah gesekan saat mengenakan popok. Setelah luka bekas sunat sembuh, Anda bisa mulai membersihkan penis Si Kecil dengan air yang sudah dicampur sabun bayi. Saat ingin memakaikan popok, arahkan penisnya ke bawah agar terlindung dari gesekan.

Merawat Organ Intim Bayi Perempuan

Setiap kali mengganti popok atau memandikan bayi perempuan, bersihkan organ intimnya dari depan ke belakang (dari arah vagina ke anus). Hal ini untuk mencegah bakteri atau kotoran dari anus berpindah ke vagina.

Pada dasarnya, vagina bayi memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Namun jika ada kotoran atau tinja yang masuk ke bibir vagina bayi, Anda bisa membersihkannya dengan cara berikut:

  • Cuci tangan Anda sebelum mulai membersihkan organ intimnya.
  • Buka bibir vagina bayi dengan hati-hati.
  • Bersihkan secara perlahan dengan mengusapkan kain lembut yang bersih dan sudah dibasahi air ke sepanjang lipatan organ intim bayi, dari depan ke belakang.
  • Bersihkan masing-masing sisi bibir vagina hingga benar-benar bersih dan tidak ada kotoran yang tersisa.

Saat baru lahir hingga beberapa minggu pertama, area vagina bayi mungkin terlihat membengkak, merah, dan terkadang mengeluarkan cairan putih, bening, atau sedikit disertai darah.

Jangan khawatir, karena hal ini normal terjadi akibat pengaruh hormon ibu saat bayi masih dalam kandungan. Kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu.

Yang perlu diingat juga dalam merawat organ intim bayi adalah orang tua harus rutin mengecek kondisi popok bayi dan menggantinya setiap kali sudah basah atau kotor oleh tinja. Hal ini agar kulit bayi tetap kering, bersih, sehat, dan terbebas dari ruam popok. Hindari menaburkan bedak bayi atau baluran jamu pada organ intim Si Kecil.

Jika masih bingung dalam merawat organ intim bayi, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter atau perawat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel