Hindari Infeksi dengan Perawatan Luka Terbuka yang Benar
Jumat, 21 Februari 2020
Hindari Infeksi dengan Perawatan Luka Terbuka yang Benar. Tergores atau teriris pisau adalah kecelakaan yang umum terjadi saat sedang tidak fokus pada aktivitas yang dilakukan. Kalau luka hanya ringan dan tidak dalam tentunya tidak akan membutuhkan perawatan luka yang sulit.
Namun, bagaimana jika kecelakaan yang terjadi melibatkan luka terbuka yang cukup dalam? Jangan panik, saat Anda mengalami luka terbuka yang dalam, coba terapkan perawatan luka di bawah ini!
Langkah-langkah perawatan luka terbuka
Setidaknya Anda pasti pernah mengalami luka terbuka sekali dalam seumur hidup, entah itu luka tergores, teriris, tertusuk, atau sampai yang paling ekstrim kulit dan daging robek.
Perawatan luka terbuka di bawah ini hanya untuk luka terbuka dengan kedalaman tertentu yang masih dapat diatasi di rumah dengan perlengkapan seadanya. Saat Anda mengalami luka terbuka, lakukanlah perawatan luka berikut:
1. Cuci tangan terlebih dahulu
Langkah perawatan luka terbuka yang paling mendasar adalah selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun terlebih dahulu agar bakteri, virus, ataupun organisme lain yang berada di tangan tidak masuk dan menginfeksi luka.
2. Hentikan pendarahan
Perawatan luka terbuka yang berikutnya adalah menghentikan pendarahan sebelum mulai membersihkan luka. Bila luka terbuka kecil dan tidak dalam, pendarahan akan berhenti dengan sendirinya.
Namun, untuk luka terbuka yang lebih dalam, Anda perlu memberikan sedikit tekanan pada luka menggunakan tisu atau perban. Jika perban atau tisu sudah penuh darah, tambahkan yang baru di atasnya, jangan mencabut perban atau tisu yang sebelumnya.
Mencabut tisu atau perban yang pertama kali ditempelkan pada luka dapat ikut mencabut luka yang sudah mulai membeku dan malah memicu pendarahan lagi.
3. Bersihkan luka
Tahapan perawatan luka terbuka selanjutnya adalah dengan membersihkan luka di bawah air mengalir secara perlahan dan mengoleskan sabun di sekitar luka.
Hindari menaruh sabun di dalam luka dan menggunakan sabun berbahan iodin atau hidrogen peroksida.
Jika di luka ada benda-benda yang menempel, seperti serpihan atau kotoran, gunakan pinset yang sudah dibersihkan dengan alkohol untuk mencabutnya. Kunjungilah dokter bila Anda tidak dapat mengeluarkannya.
4. Oleskan krim antibiotik
Anda dapat mengoleskan krim antibiotik secara tipis pada luka untuk mengurangi risiko luka terinfeksi. Apabila timbul ruam-ruam di kulit setelah mengoleskan krim, hentikan penggunaannya.
5. Tutupi luka
Perawatan luka terbuka yang penting lainnya ada menutupi luka dengan perban untuk mencegah luka terbuka kembali atau terinfeksi. Jika luka tergolong ringan dan tidak dalam, Anda tidak harus menutup luka dengan perban.
6. Suntik tetanus
Jika luka terbuka dalam dan disebabkan oleh benda-benda yang kotor atau terkontaminasi, seperti pisau yang karatan atau serpihan kayu, sebaiknya jalani suntik tetanus bila Anda belum pernah menjalaninya dalam kurun waktu lima tahun.
7. Awasi ada tidaknya kemungkinan infeksi
Meskipun Anda sudah berhasil menerapkan langkah perawatan luka terbuka, Anda tetap perlu memperhatikan ada tidaknya kemungkinan infeksi yang terjadi pada luka selama beberapa hari.
Beberapa tanda-tanda infeksi pada luka adalah nyeri yang semakin parah, bengkak, kemerahan, sensasi hangat pada luka, dan adanya kotoran atau cairan keluar dari luka.
8. Ganti penutup luka
Perawatan luka terbuka belum selesai hanya dengan menutup luka. Anda juga perlu rajin mengganti perban setidaknya satu hari sekali atau ketika perban basah atau kotor.
Lakukanlah langkah-langkah perawatan luka terbuka di atas secara berurutan dan seksama agar luka terbuka tidak terinfeksi. Anda tetap perlu membersihkan dan mengeringkan luka setidaknya sampai lima hari ke depannya.
Jika luka terasa menyakitkan, Anda dapat mengonsumsi obat antinyeri acetaminophen sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Hindari mengonsumsi aspirin karena aspirin dapat menyebabkan pendarahan. Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik jika luka Anda cukup luas, dalam atau risiko terinfeksi.
Anda dapat menaruh es batu yang sudah dibungkus kain pada luka jika terdapat memar atau pembengkakan. Saat luka mulai sembuh, jangan mengupas keropeng agar luka tidak terbuka kembali.
Catatan :
Perawatan luka terbuka perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar tidak terjadi komplikasi akibat infeksi. Namun, tidak semua luka dapat ditangani di rumah.
Segera konsultasikan ke dokter apabila pendarahan tidak kunjung berhenti meskipun sudah diberikan tekanan, berlangsung lebih dari 20 menit, atau diakibatkan oleh kecelakaan yang serius. Anda juga tetap perlu ke dokter jika luka terbuka lebih dalam dari satu centimeter.
Namun, bagaimana jika kecelakaan yang terjadi melibatkan luka terbuka yang cukup dalam? Jangan panik, saat Anda mengalami luka terbuka yang dalam, coba terapkan perawatan luka di bawah ini!
Langkah-langkah perawatan luka terbuka
Setidaknya Anda pasti pernah mengalami luka terbuka sekali dalam seumur hidup, entah itu luka tergores, teriris, tertusuk, atau sampai yang paling ekstrim kulit dan daging robek.
Perawatan luka terbuka di bawah ini hanya untuk luka terbuka dengan kedalaman tertentu yang masih dapat diatasi di rumah dengan perlengkapan seadanya. Saat Anda mengalami luka terbuka, lakukanlah perawatan luka berikut:
1. Cuci tangan terlebih dahulu
Langkah perawatan luka terbuka yang paling mendasar adalah selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun terlebih dahulu agar bakteri, virus, ataupun organisme lain yang berada di tangan tidak masuk dan menginfeksi luka.
2. Hentikan pendarahan
Perawatan luka terbuka yang berikutnya adalah menghentikan pendarahan sebelum mulai membersihkan luka. Bila luka terbuka kecil dan tidak dalam, pendarahan akan berhenti dengan sendirinya.
Namun, untuk luka terbuka yang lebih dalam, Anda perlu memberikan sedikit tekanan pada luka menggunakan tisu atau perban. Jika perban atau tisu sudah penuh darah, tambahkan yang baru di atasnya, jangan mencabut perban atau tisu yang sebelumnya.
Mencabut tisu atau perban yang pertama kali ditempelkan pada luka dapat ikut mencabut luka yang sudah mulai membeku dan malah memicu pendarahan lagi.
3. Bersihkan luka
Tahapan perawatan luka terbuka selanjutnya adalah dengan membersihkan luka di bawah air mengalir secara perlahan dan mengoleskan sabun di sekitar luka.
Hindari menaruh sabun di dalam luka dan menggunakan sabun berbahan iodin atau hidrogen peroksida.
Jika di luka ada benda-benda yang menempel, seperti serpihan atau kotoran, gunakan pinset yang sudah dibersihkan dengan alkohol untuk mencabutnya. Kunjungilah dokter bila Anda tidak dapat mengeluarkannya.
4. Oleskan krim antibiotik
Anda dapat mengoleskan krim antibiotik secara tipis pada luka untuk mengurangi risiko luka terinfeksi. Apabila timbul ruam-ruam di kulit setelah mengoleskan krim, hentikan penggunaannya.
5. Tutupi luka
Perawatan luka terbuka yang penting lainnya ada menutupi luka dengan perban untuk mencegah luka terbuka kembali atau terinfeksi. Jika luka tergolong ringan dan tidak dalam, Anda tidak harus menutup luka dengan perban.
6. Suntik tetanus
Jika luka terbuka dalam dan disebabkan oleh benda-benda yang kotor atau terkontaminasi, seperti pisau yang karatan atau serpihan kayu, sebaiknya jalani suntik tetanus bila Anda belum pernah menjalaninya dalam kurun waktu lima tahun.
7. Awasi ada tidaknya kemungkinan infeksi
Meskipun Anda sudah berhasil menerapkan langkah perawatan luka terbuka, Anda tetap perlu memperhatikan ada tidaknya kemungkinan infeksi yang terjadi pada luka selama beberapa hari.
Beberapa tanda-tanda infeksi pada luka adalah nyeri yang semakin parah, bengkak, kemerahan, sensasi hangat pada luka, dan adanya kotoran atau cairan keluar dari luka.
8. Ganti penutup luka
Perawatan luka terbuka belum selesai hanya dengan menutup luka. Anda juga perlu rajin mengganti perban setidaknya satu hari sekali atau ketika perban basah atau kotor.
Lakukanlah langkah-langkah perawatan luka terbuka di atas secara berurutan dan seksama agar luka terbuka tidak terinfeksi. Anda tetap perlu membersihkan dan mengeringkan luka setidaknya sampai lima hari ke depannya.
Jika luka terasa menyakitkan, Anda dapat mengonsumsi obat antinyeri acetaminophen sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Hindari mengonsumsi aspirin karena aspirin dapat menyebabkan pendarahan. Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik jika luka Anda cukup luas, dalam atau risiko terinfeksi.
Anda dapat menaruh es batu yang sudah dibungkus kain pada luka jika terdapat memar atau pembengkakan. Saat luka mulai sembuh, jangan mengupas keropeng agar luka tidak terbuka kembali.
Catatan :
Perawatan luka terbuka perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar tidak terjadi komplikasi akibat infeksi. Namun, tidak semua luka dapat ditangani di rumah.
Segera konsultasikan ke dokter apabila pendarahan tidak kunjung berhenti meskipun sudah diberikan tekanan, berlangsung lebih dari 20 menit, atau diakibatkan oleh kecelakaan yang serius. Anda juga tetap perlu ke dokter jika luka terbuka lebih dalam dari satu centimeter.