Cara Mengendalikan Emosi untuk Memelihara Kesehatan Jantung
Senin, 30 Desember 2019
Info Sehat, Emosi dan rasa marah boleh jadi sering kita rasakan. Meski terlihat wajar, Anda harus berhati-hati. Sebab, Anda bisa berisiko terserang penyakit jantung, seperti penyakit aritmia. Untuk menghindari aritmia dan gangguan jantung lain, ada sejumlah cara mengendalikan emosi yang bisa Anda praktikkan.
Aritmia merupakan penyakit, yang mengakibatkan detak jantung menjadi tidak normal. Detak jantung tidak normal tersebut, dapat menjadi terlalu lambat, atau terlalu cepat, dan tidak beraturan. Umumnya, penyakit ini menyerang Anda seiring memasuki usia lanjut.
Cara mengendalikan emosi yang sederhana, tapi efektif
Anda mungkin sering mendengar perkataan, “Jangan sering marah, nanti cepat tua.” Sebenarnya, yang harus lebih Anda waspadai adalah risiko penyakit yang mungkin menyerang, akibat sering marah.
Memiliki rasa marah, apabila beralasan, merupakan hal yang normal. Malah, hal tersebut merupakan sesuatu yang menyehatkan. Namun, jika emosi kerap memuncak disertai kemarahan yang meledak-ledak, seperti melempar barang dan berteriak, Anda bisa mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu, kendalikanlah amarah, dengan langkah-langkah berikut ini.
Aritmia merupakan penyakit, yang mengakibatkan detak jantung menjadi tidak normal. Detak jantung tidak normal tersebut, dapat menjadi terlalu lambat, atau terlalu cepat, dan tidak beraturan. Umumnya, penyakit ini menyerang Anda seiring memasuki usia lanjut.
Cara mengendalikan emosi yang sederhana, tapi efektif
Anda mungkin sering mendengar perkataan, “Jangan sering marah, nanti cepat tua.” Sebenarnya, yang harus lebih Anda waspadai adalah risiko penyakit yang mungkin menyerang, akibat sering marah.
Memiliki rasa marah, apabila beralasan, merupakan hal yang normal. Malah, hal tersebut merupakan sesuatu yang menyehatkan. Namun, jika emosi kerap memuncak disertai kemarahan yang meledak-ledak, seperti melempar barang dan berteriak, Anda bisa mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu, kendalikanlah amarah, dengan langkah-langkah berikut ini.
Kenali tanda-tanda akan marah
Ketahui tanda-tanda yang akan membuat emosi Anda meledak-ledak. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat menyiapkan diri, dan meredam keinginan untuk marah.
Ketahui tanda-tanda yang akan membuat emosi Anda meledak-ledak. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat menyiapkan diri, dan meredam keinginan untuk marah.
Tarik napas yang panjang
Saat gejolak emosi melanda, segera tarik napas dalam-dalam. Tarik napas dari hidung dan embuskan melalui mulut, selama beberapa saat. Lakukan cara ini secara perlahan.
Saat gejolak emosi melanda, segera tarik napas dalam-dalam. Tarik napas dari hidung dan embuskan melalui mulut, selama beberapa saat. Lakukan cara ini secara perlahan.
Berhitung
Saat Anda merasa gejolak amarah mulai muncul, cobalah untuk menghitung satu hingga sepuluh, sebagai cara untuk menahan emosi. Anda mungkin juga perlu menghitungnya hingga 100, jika gejolak amarah sangat tinggi. Saat Anda berhitung, detak jantung akan melambat, sehingga membuat amarah Anda menjadi reda.
Saat Anda merasa gejolak amarah mulai muncul, cobalah untuk menghitung satu hingga sepuluh, sebagai cara untuk menahan emosi. Anda mungkin juga perlu menghitungnya hingga 100, jika gejolak amarah sangat tinggi. Saat Anda berhitung, detak jantung akan melambat, sehingga membuat amarah Anda menjadi reda.
Tinggalkan lokasi kejadian
Sebelum merespons suatu kejadian yang memancing emosi, tinggalkan lokasi tersebut. Anda mungkin dapat pula melanjutkan cara ini dengan berjalan keluar rumah maupun kantor, untuk beberapa saat.
Sebelum merespons suatu kejadian yang memancing emosi, tinggalkan lokasi tersebut. Anda mungkin dapat pula melanjutkan cara ini dengan berjalan keluar rumah maupun kantor, untuk beberapa saat.
Ucapkan ‘mantra’
Temukan kata-kata, yang dapat Anda jadikan mantra, untuk menenangkan emosi. Misalnya, “Tenang dulu,” atau “Sabar, saba.”
Temukan kata-kata, yang dapat Anda jadikan mantra, untuk menenangkan emosi. Misalnya, “Tenang dulu,” atau “Sabar, saba.”
Berempati
Jika amarah yang Anda rasakan berkaitan dengan sikap atau kinerja seseorang, termasuk rekan kerja, cobalah untuk berempati. Bayangkan, rekan Anda mungkin memang telah melakukan yang terbaik, meski belum memuaskan. Ingat, rekan Anda sebenarnya tidak berniat buruk.
Jika amarah yang Anda rasakan berkaitan dengan sikap atau kinerja seseorang, termasuk rekan kerja, cobalah untuk berempati. Bayangkan, rekan Anda mungkin memang telah melakukan yang terbaik, meski belum memuaskan. Ingat, rekan Anda sebenarnya tidak berniat buruk.
Ekspresikan kekecewaan Anda
Jika pikiran sudah kembal jernih, ekspresikan dengan baik-baik hal yang membuat Anda emosi dan kecewa. Anda bisa menyampaikannya dengan tegas dan jelas, namun tetap tanpa menyakiti hati orang lain.Ajaklah teman terdekat, untuk membantu Anda.
Jika pikiran sudah kembal jernih, ekspresikan dengan baik-baik hal yang membuat Anda emosi dan kecewa. Anda bisa menyampaikannya dengan tegas dan jelas, namun tetap tanpa menyakiti hati orang lain.Ajaklah teman terdekat, untuk membantu Anda.
Ngobrol dengan teman dekat
Anda mungkin masih mengingat hal-hal yang membuat Anda emosi. Cobalah berbincang dengan teman terdekat, untuk mendapatkan perspektif baru. Dengan demikian, Anda juga bisa menyalurkan uneg-uneg yang dirasakan.
Anda mungkin masih mengingat hal-hal yang membuat Anda emosi. Cobalah berbincang dengan teman terdekat, untuk mendapatkan perspektif baru. Dengan demikian, Anda juga bisa menyalurkan uneg-uneg yang dirasakan.
Berolahraga
Olahraga dapat membantu Anda terhindar dari marah dan stres. Dengan begitu, risiko penyakit jantung pun dapat berkurang. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat mengurangi tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol baik untuk tubuh.
Olahraga dapat membantu Anda terhindar dari marah dan stres. Dengan begitu, risiko penyakit jantung pun dapat berkurang. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat mengurangi tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol baik untuk tubuh.
Mencari bantuan profesional untuk temukan cara mengendalikan emosi
Apabila tips di atas belum berhasil, Anda disarankan untuk mencari bantuan profesional. Sebagai langkah awal, cobalah untuk mengikuti kelas dan pelatihan manajemen amarah. Berkonsultasi dengan psikolog juga dapat membantu Anda memahami faktor yang memicu kemarahan.
Menerapkan cara mengendalikan emosi di atas, tidak hanya membantu memelihara kesehatan jantung secara spesifik. Manajemen amarah yang baik, dapat pula menurunkan risiko terserang kondisi medis lain, termasuk gangguan tidur insomnia, sakit perut, bahkan penyakit stroke.