Penyebab Kanker Serviks dan Faktor Risiko yang Perlu Diketahui

Kanker serviks terbentuk ketika sel-sel di serviks atau mulut rahim berkembang menjadi ganas. Penyebab kanker serviks belum dapat dipastikan. Akan tetapi, penyakit ini berhubungan erat dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Selain itu, kemunculan kanker serviks juga dikaitkan dengan faktor keturunan dan penyakit menular seksual.



Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita. Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita, setelah kanker payudara.

Mengingat penyakit ini sangat mematikan, setiap perempuan perlu mengetahui faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan dirinya lebih rentan terkena kanker serviks. Hal ini penting untuk mencegah kemunculan kanker serviks.
Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Serviks

Faktor risiko diartikan sebagai hal-hal yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk terkena penyakit, yang dalam hal ini adalah kanker serviks. Perlu dipahami bahwa seseorang yang memiliki faktor risiko bukan berarti sudah pasti akan terkena kanker serviks. Ini hanya menandakan bahwa dia memiliki peluang lebih besar terkena kanker serviks.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks:

1. Infeksi human papillomavirus (HPV)


Hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV. Virus ini dapat menginfeksi sel-sel di permukaan kulit dan alat kelamin, anus, serta mulut dan tenggorokan. Seorang wanita dapat terinfeksi HPV dari perilaku seks berisiko. Misalnya sering berganti pasangan seksual sejak usia muda, atau berhubungan seks tanpa kondom.

2. Menderita penyakit menular seksual

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks lebih tinggi dialami wanita yang pernah menderita penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis.

Wanita yang sedang menderita penyakit menular seksual juga memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker serviks. Hal ini karena infeksi HPV bisa muncul bersamaan dengan penyakit menular seksual.

3. Pola hidup tidak sehat

Wanita dengan berat badan berlebih serta jarang mengonsumsi buah dan sayuran diduga berisiko tinggi terkena kanker serviks. Risiko ini akan semakin meningkat jika wanita tersebut juga memiliki kebiasaan merokok.

Zat kimia pada tembakau diyakini dapat merusak sel DNA dan menyebabkan kanker serviks. Tak hanya itu, merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah, sehingga kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.

4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Wanita yang daya tahan tubuhnya melemah, misalnya karena HIV/AIDS atau menjalani pengobatan untuk menekan daya tahan tubuh, seperti pengobatan kanker dan penyakit autoimun, lebih berisiko untuk terinfeksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.

5. Menggunakan pil KB

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sebagai alternatif yang lebih aman untuk mencegah kanker serviks, pilihlah metode kontrasepsi lain, seperti IUD atau KB spiral.

Untuk memilih jenis kontrasepsi yang tepat dan cocok, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan lebih lanjut.

6. Hamil usia muda serta sudah beberapa kali hamil dan melahirkan
Mengandung untuk pertama kali saat berusia kurang dari 17 tahun dapat membuat seorang wanita lebih rentan terkena kanker serviks. Wanita yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali juga diduga lebih berrisiko terkena kanker serviks.

Menurut penelitian, sistem kekebalan tubuh yang melemah dan perubahan hormon selama masa kehamilan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV.

7. Pernah mengonsumsi diethylstilbestrol (DES)

DES merupakan obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi obat ini memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker serviks. Obat ini juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada janin perempuan yang dikandungnya.

8. Faktor keturunan

Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks, jika ada keluarga perempuannya yang pernah terdiagnosis penyakit serupa. Belum diketahui pasti apa yang mendasari hal ini, namun diduga berkaitan dengan faktor genetik.

Untuk menekan risiko penyebab kanker serviks, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan jauhi perilaku seks berisiko. Jangan lupa juga untuk mendapatkan vaksinasi HPV guna mencegah kanker serviks, serta menjalani skrining atau deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear atau tes IVA.

Langkah pencegahan ini bisa dilakukan saat berkonsultasi ke dokter. Semua langkah pencegahan ini penting dilakukan karena umumnya kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada stadium awal dan baru muncul saat kanker memasuki stadium lanjut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel