Apa Hewan Paling Berbahaya di Sungai Amazon? Ikan Piranha? Salah! Ternyata Hewan ini…



Apa hewan paling ganas di Sungai Amazon?

Ikan piranha? Salah!!!

Jika Anda menjawab ikan piranha, maka itu adalah jawaban salah.

Mungkin selama ini kita mengenal ikan piranha adalah hewan terganas di Amazon.


Tapi ternyata ada yang lebih ganas lho! Hewan apa itu?



Kepah Emas!

Ini adalah spesies kerang asing yang telah menaklukkan perairan dan tepi Sungai Amazon di Brazil.


Seakan terlihat seperti itu tidak membahayakan, akan tetapi pada hakikatnya ia adalah ancaman terbesar.


Spesies Kepah Emas mulai memasuki benua Amerika pada awal 1991 yang tanpa disadari mengikuti kapal-kapal dari negara Tiongkok.

Dalam hanya satu dekade, populasi kerang ini telah berkembang dengan jumlah yang sangat besar, seakan telah sepenuhnya menaklukkan sepanjang perairan Amazon.


Tidak seperti predator alami yang lain, Kepah Emas ini hanya melakukan tiga hal yaitu makan, tidur dan kawin.

Semenjak kedatangannya ke dalam Sungai Amazon, kerang emas ini telah mulai mengubah lingkungan dan telah membunuh beberapa spesies habitat yang ada di situ.


Lalu apakah kepah ini bisa dikonsumsi, seperti kebanyakan jenis kerang lainnya?



Kepah ini tidak dapat dimakan karena beracun, akan tetapi dimakan oleh spesies ikan di sungai itu.


Kepah ini seperti parasit membuat ikan sakit dan akhirnya mati.

Keberadaannya kini mengancam kehidupan di Sungai Amazon, yang mana menjadi habitat tinggal beberapa spesies ikan air tawar terbesar di dunia.

Ahli Biologi Brasil, Marcela Uliano da Silva telah melakukan penelitian untuk menyelamatkan perairan Amazon dari dicemari kepah emas.


Dia menggambarkan yang Sungai Amazon adalah sangat berharga.

Semenjak kepah emas ini mulai menaklukkan dan merusak pipa-pipa yang ditanam sekitar sungai itu, ia memperkirakan kerugian yang dialami adalah sekitar $ 20.000 per hari.

Pendekatan Uliano da Silva adalah menghentikan kepah emas ini melakukan lebih banyak kerusakan pada Sungai Amazon. Suatu hal yang dianggap sebagai kontroversial dalam bidangnya.



Tidak seperti pendekatan biasa seperti memperkenalkan predator baru itu pada lingkungan, menyembur klorin atau bahan kimia yang lain, atau menekankan pada pertukaran kebijakan, ia beralih ke hubungan dan relevansi DNA dan berkonsentrasi arah penelitian gen yang menjadi penyebab pertumbuhan pesat spesies kerang ini.

Strateginya adalah melakukan tes di laboratorium dengan menyuntikkan kepah ini dengan molukel disebut silencing RNAs, yang mana akan mengidentifikasi dan mematikan gen mantel ini dari berkembang biak.

Kepah-kerang yang telah dimodifikasi gennya ini nanti akan dilepaskan kembali ke sungai tetapi pada masa depan spesies ini tidak akan sama dengan gennya sebelumnya. Kurang gen untuk bereproduksi.


Hanya baru-baru ini metode yang disebut DNA sequencing ini telah menjadi murah dan ramah pengguna cukup untuk digunakan pada spesies yang menakutkan ini.

Ilmuwan lain mengatakan tidak mustahil kepah dimodifikasi gen ini akan berubah sifatnya ketika dilepaskan di sungai kelak, dan diharapkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

“Setiap hari saya merasa resah. Tapi Anda tidak bisa selalu hidup dalam kecemasan. Jika tidak Anda tidak dapat melakukan hal yang hebat. Tidak bisa selalu merasa nyaman, Anda harus mengambil risiko,”kata Uliano da Silva.

Proyek Uliano da Silva ini direkam dalam video untuk memberi kesadaran akan bahayanya ancaman kerang emas ini pada ekosistem dan lingkungan di Amazon.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel