Bumil, Kontraksi Ternyata ada Beberapa Jenis. Yuk, Kenali

Ibu hamil, terutama yang baru mengandung anak pertama, mungkin masih bingung seperti apa rasanya kontraksi. Apalagi ada lebih dari satu jenis kontraksi dengan ciri-ciri yang berbeda. Yuk, kenali satu per satu jenis kontraksi tersebut.

Seperti apa sih kontraksi itu? Secara umum, ibu hamil yang mengalami kontraksi akan merasakan perut mengencang dan keras. Tujuan kontraksi, terutama kontraksi saat menjelang persalinan, adalah untuk mempersiapkan jalan lahir bagi keluarnya bayi. Tetapi, ternyata tidak semua kontraksi menjadi tanda bahwa bayi akan lahir.


Tiga Jenis Kontraksi


Tidak hanya kontraksi jelang persalinan, ada juga kontraksi palsu dan kontraksi dini atau prematur. Bumil perlu mengenali perbedaannya berikut ini:

1. Kontraksi palsu/kontaksi Braxton-Hicks


Di sekitar usia kehamilan 4 bulan, Bumil mungkin merasakan otot rahim berkontraksi secara tidak teratur. Tetapi kontraksi ini sebenarnya belum menjadi tanda persalinan, kok. Kontraksi ini cenderung dapat mereda jika Bumil mengubah posisi tubuh, misalnya dari berbaring lalu berdiri dan berjalan sejenak.

Umumnya kontraksi yang disebut Braxton-Hicks ini ditandai dengan gejala perut terasa kencang namun tidak nyeri, kontraksi terpusat pada bagian perut, dan mulai terasa jika Bumil kelelahan atau kurang minum.

Kontraksi palsu ini umumnya tidak akan bertambah kuat dan tidak menyebabkan perubahan atau pembukaan pada leher rahim. Tetapi Bumil perlu segera memeriksakan diri jika kontraksi ini disertai dengan perdarahan atau kontraksi dirasakan semakin kuat.

2. Kontraksi dini


Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi dini tidak dapat reda dengan istirahat. Kontraksi jenis ini terjadi jika Bumil merasakan kontraksi teratur sebelum usia kehamilan 37 minggu. Biasanya kontraksi ini memiliki pola tertentu, misalnya setiap 10 menit hingga satu jam.

Selain perut yang terasa kencang, biasanya kontraksi dini disertai gejala:

  • Sakit punggung
  • Kram perut
  • Terasa tekanan pada perut, panggul, dan kemaluan
  • Konstipasi
  • Sering buang angin

Ada anggapan bahwa kontraksi di awal kehamilan ini merupakan bentuk adaptasi tubuh dengan peregangan ligamen di sekitar rahim. Namun mengingat bahwa kontraksi jenis ini berisiko menyebabkan persalinan prematur, ada baiknya Bumil memeriksakan kandungan ke dokter jika mengalaminya, terutama jika disertai dengan perdarahan atau air ketuban merembes.

3. Kontraksi jelang persalinan


Kontraksi asli yang menjadi tanda persalinan sudah dekat biasanya terasa semakin lama semakin kuat. Ini menjadi pertanda bahwa serviks semakin terbuka 4-10 cm sebagai jalan lahir bayi. Ciri-ciri kontraksi jelang persalinan adalah:

  • Nyeri perut bawah yang terasa semakin kuat. Terkadang mirip seperti kram menstruasi.
  • Kontraksi dapat terasa di sekujur tubuh, mulai dari punggung dan perut kemudian menjalar ke paha dan kaki.
  • Dapat terasa selama 45 detik hingga 1 menit, dengan jeda 3-5 menit.
  • Saat serviks melebar 7-10 cm, intensitas kontraksi menjadi 1-1,5 menit, dengan jeda setengah hingga 2 menit.
  • Keluar lendir bercampur darah atau berwarna merah muda.

Saat mengalami kontraksi menjelang persalinan ini, Bumil bisa juga merasakan gejala lain, seperti ketuban pecah, mual, dan pusing.

Cara Membedakan Kontraksi

Bagi yang baru mengalami kehamilan pertama mungkin masih bingung menentukan jenis kontraksi yang dirasakan. Cara memeriksa apakah kontraksi yang dialami adalah kontraksi asli atau sekedar pergerakan bayi adalah dengan berbaring dan letakkan tangan Bumil di perut.

Jika sebagian perut terasa keras sementara sebagian lain terasa lunak, maka kemungkinan itu bukan kontraksi. Tetapi jika seluruh perut terasa kram dan keras, maka bisa jadi yang Bumil alami adalah kontraksi asli.

Kram atau kontraksi yang bukan merupakan tanda persalinan dapat diredakan dengan beberapa cara, seperti:

  • Mengonsumsi air putih yang cukup.
  • Mengubah posisi tubuh, misalnya dari posisi duduk ke berdiri.
  • Beristirahat dengan berbaring miring ke kiri.
  • Mandi air hangat.
  • Atur pola napas secara teratur, caranya tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan-lahan.

Dengan mengenali jenis dan ciri kontraksi, kini Bumil bisa mengantisipasi tanda akan segera bersalin dan tanda bahaya yang dapat mengancam kehamilan. Namun jika Bumil tidak yakin jenis kontraksi apa yang sedang dialami, segeralah periksakan diri ke dokter. Terutama jika Bumil mengalami pecah ketuban dengan atau tanpa gejala persalinan, kontraksi terasa kencang tapi usia kehamilan belum 37 minggu, atau jika Bumil merasakan kontraksi atau kram yang sangat kuat dan tak tertahankan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel